Powered By Blogger
ALWI TRISNAWAN
earth 1

Minggu, 21 November 2010

SEJARAH LAHIRNYA PEKAN OLAHRAGA NASIONAL

Pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta telah terbentuk Persatuan Sepakbola yang bersifat kebangsaan yang bernama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia , disingkat PSSI dengan ketuanya Ir. Soeratin Sosrosugondo. Pembentukan persatuan nasional tersebut merupakan tindakan dari kalangan bangsa Indonesia, karena ingin mengatur oganisasinya sendiri. PSSI sejak tahun 1931 menyelenggarakan kompetisi tahunan antar kota/anggota, dan tidak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan antar kota yang diadakan oleh Belanda.
Berkat perkembangannya yang baik, pada tahun 1938 pihak Belanda melalui persatuan sepakbolanya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) mengadakan pendekatan dan kerjasama dengan PSSI. Jejak sepakbola ini dituruti oleh cabang olahraga Tennis dengan berdirinya Persatuan Lawn tennis Indonesia (PELTI) pada tahun 1935 di Semarang. Berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia), pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengna singkatan ISI, satu-satunya badan olahraga yang bersifat nasional dan berbentuk federasi. Maksud dan tujuannya adalah untuk membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua cabang olahraga, antara lain PSSI, PELTI dan Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI), yang didirikan pada tahun 1940. ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga pada tahun 1938 pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia , yang dikenal dengan nama ISI – Sportweek, pekan olahraga ISI.
Serangan Jepang secara mendadak pada tanggal 8 Desember 1941 terhadap Pearl Harbour (Pelabuhan Mutiara) menimbulkan perang Pasifik. Dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI oleh sebab berbagai kesulitan dan rintangan, tidak bisa menggerakkan aktivitasnya sebagaimana mestinya. Pada zaman Jepang gerakan keolahragaan ditangani oleh suatu badan yang bernama GELORA, singkatan dari Gerakan Latihan Olahraga , yang terbentuk pada masa itu. Tidak banyak peristiwa olahraga penting tercatat pada zaman Jepang selama tahun 1942 – 1945, oleh karena peperangan terus berlangsung dengan sengit dan kedudukan tentara Nipon terus pula terdesak. Dengan sendirinya perhatian Pemerintah militer Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan kegiatan olahraga di Indonesia. Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia membuka jalan selebar-lebarnya bagi bangsa kita untuk menangani semua kegiatan olahraga di tanah air sendiri. Kegiatan-kegiatan ini pada awal kemerdekaan belum dapat digerakkan sepenuhnya, disebabkan perjuangan bangsa kita dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan yang baru direbut itu, mendapat cobaan dan ujian. Sebagai akibatnya timbullah pertempuran di berbagai tempat, yang menjadi penghalang besar dalam mengadakan aktivitas keolahragaan secara tertib dan teratur. Namun demikian, berkat usaha keras para tokoh olahraga kita, pada bulan Januari 1946, bertempat di Habiprojo di kota Solo diadakan kongres olahraga yang pertama di alam kemerdekaan. Berhubung dengan suasana pada masa itu, hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh olahraga dari pulau Jawa saja.
Kongres tersebut berhasil membentuk suatu badan olahraga dengan nama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Ketua Umum : Mr. Widodo Sastrodiningrat
Wakil Ketua Umum : Dr. Marto Husodo
Sumali Prawirosoedirdjo
Sekretaris I : Sutardi Hardjolukito
Sekretaris II : Sumono
Bendahara I : Siswosoedarmo
Bendahara II : Maladi
Anggota : Ny. Dr. E. Rusli Joemarsono
Ketua Bagian Sepakbola : Maladi
Ketua Bagian Basketball (sementara) : Tonny Wen
Ketua Bagian Atletik : Soemali Prawirosoedirdjo
Ketua Bagian Bola Keranjang : Mr. Roesli
Ketua Bagian Panahan : S. P. Paku Alam
Ketua Bagian Tennis : P. Sorjo Hamidjojo
Ketua Bagian Bulutangkis : Sudjirin Tritjondrokoesoemo
Ketua Bagian Pencak Silat : Mr. Wongsonegoro
Ketua Bagian Gerak Jalan : Djuwadi
Ketua Bagian Renang (semengara) : Soejadi
Ketua Bagian Anggar/Menembak : Tjokroatmodjo
Ketua Bagian Hockey : G. P. H. Bintoro
Ketua Bagian Publikasi : Moh. Soepardi
Dalam kongres ini mulanya dimajukan dua nama lainnya, yang akan diberikan kepada badan olahraga yang bakal dibentuk itu, yaitu ISI dan GELORA. Keduanya tidak terpilih dan sebagai kesimpulan rapat, diremikanlah berdirinya PORI dengan pengakuan Pemerintah, sebagai satu-satunya badan resmi persatuan olahraga, yang mengurus semua kegiatan olahraga di Indonesia. Fungsinya sama dengan ISI.
Sesuai dengan fungsinya, PORI adalah juga sebagai koordinator semua cabang olahraga dan khusus mengurus kegiatan-kegiatan olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar, berkaitan dengan Olimpiade dan International Olympic Committee (IOC), Presiden R.I. telah melantik Komite Olympiade Republik Indonesia (KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan berkedudukan di Yogyakarta.
Bagi Indonesia telah tiba saatnya untuk menempuh langkah-langkah seperlunya, agar negara kita dapat ikut serta di Olimpiade – London pada tahun 1948. Olimpiade yang ke 14 ini adalah yang pertama setelah perang dunia kedua usai dan sejak tahun 1940 terpaksa ditiadakan selama delapan tahun. Usaha Indonesia untuk mendapat tiket ke London banyak menemui kesulitan. Setelah agresi pertama dilancarkan Belanda pada tanggal 21 Juli 1947, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim terbang ke Lake Succes dan di forum Internasional (baca Sidang Umum PBB) kedua negarawan dan diplomat ulung ini dengan gigih memperjuangkan pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.
PORI sebagai badang olahraga resmi di Indonesia belum menjadi anggota, International Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang bakal dikirim tidak dapat diterima berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, bahwa atlet-atlet Indonesia bisa ikut ke London dengan memakai paspor Belanda, tidak dapat diterima, karena kita hanya mau hadir di London dengan mengibarkan Dwi Warna Sangsaka Merah Putih. Alasan yang disebut belakangan inilah juga menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal.
Masalah ini telah dibahas oleh konferensi darurat pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti diharapkan semla konferensi sepakat untuk mengadakan pekan olahraga, yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus/September 1948 di Solo. PORI ingin menghidupkan kembali Pekan Olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938, terkenal dengan nama ISI sportweek, Pekan Olahraga ISI. Kongres olahraga pertama diadakan di Solo pada tahun 1946 yang berhasil membentuk PORI.
Ditilik dari penyediaan sarana olahraga, Solo dapat memenuhi persyaratan pokok, dengan adanya stadion Sriwedari serta kolam renang, dengan catatan Sriwedari pada masa itu, termasuk yang terbaik di Indonesia. Tambahan pula pengurus besar PORI berkedudukan di Solo dan hal-hal demikianlah menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga nasional Pertama (PON I) pada tanggal 8 s/d 12 September 1948.
Dengan mengemukakan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kota Solo jelas telah menulis suatu riwayat di bidang olahraga dan hal ini akan terpatri sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia. Menggembirakan, karena juga di bidang lain, kota Solo telah menulis riwayatnya. Komponis terkenal Gesang, telah menggubah sebuah lagu, yang sangat laris pada zamannya, Bengawan Solo, riwayatmu ini. Kota Solo dengan berbagai riwayatnya telah menjadi kota kenangan, harus selalu dikenang, baik di bidang olahraga, maupun di bidang kesenian dan kebudayaan
Maksud dan tujuan penyelenggaraan PON I adalah untuk menunjukkan kepada dunia luar, bahwa bangsa Indonesia, di tengah-tengah dentuman meriam, dalam keadaan daerahnya dipersempit sebagai akibat Perjanjian Renville, tegasnya dalam keadaan darurat, masih dapat membuktikan, sanggup menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang berbeda-beda suku dan agamanya, akan tetapi tetap bersatu kokoh dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Sumber : http://www.koni.or.id

Rabu, 17 November 2010

SEPAK BOLA



KUNCI MEMBANGUN TIM YANG KUAT

Kunci pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Kunci kedua: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim.

Kunci ketiga: percayalah kepada diri sendiri (self confidence). Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika kepercayaan diri juga memuncak. Kunci keempat, disamping kita percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih. Kelima, Anda harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.


BEKAL BERMAIN SEPAK BOLA

Apa saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbola dengan baik? Pertama-tama adalah keunggulan fisik, yang meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Ketahanan berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun ngilu-ngilu (ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita cukup kuat untuk menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh, melakukan body charge dengan kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa bola ataupun ketika tidak membawa bola.

Bekal kedua adalah ketrampilan (skill). Yang disebut dengan skill disini terutama adalah fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting), mengontrol bola dengan berbagai anggota badan, melindungi bola, dan menggiring (dribbling). Ketiga, kita membutuhkan kerjasama (teamwork). Sebuah tim akan bermain dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama dengan jalinan komunikasi yang baik. Tidak ada yang egois. Semuanya bermain untuk tim. Keempat, taktik dan strategi yang baik. Jika dua tim sama-sama memiliki materi pemain yang kuat fisiknya, terampil mengolah bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi dan taktik akan menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan strategi dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang. Dan selain keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang positif. Semua pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan semangat.


MENGUMPAN

Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan? Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.

Beberapa kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan. 2.Umpan tidak akurat. 3.Mengumpan padahal waktunya menembak

Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the field).

Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.

Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya: 1.Bisa langsung diarahkan pada teman. 2.Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat waktu). 3.Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita)

Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.

antara passing dribbling dan running

Karakteristik passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain di lapangan relatif terjaga, 3.hemat tenaga. Adapun karakteristik dribbling: 1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan pemainnya sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain, 3.boros tenaga.

Kapan passing dan kapan dribbling? Pertama: utamakan passing. Lakukan dribbling hanya jika Anda tidak mungkin untuk melakukan passing, yakni jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk diberi umpan. Kedua: silakan dribbling, tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada hadangan pemain lawan atau ada pressing dari lawan) maka umpankan bola kepada teman yang bisa diumpani. Ingat, berusaha melewati hadangan atau pressing lawan belum tentu menyelamatkan bola, tetapi mengumpankannya kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola. Jangan gambling dan jangan berspekulasi! Cari aman! Ketiga: lakukan dribbling untuk menarik lawan ke arah Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk teman Anda. Keempat: untuk striker: 1) jika satu-satunya peluang passing berarti offside maka giring saja bolanya. 2) jika dribbling lebih prospektif untuk mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it doesn’t matter to dribble and then score!

Pemain belakang jangan banyak giring. Adalah berbahaya jika pemain belakang bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya.

Alirkan terus bolanya! Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda harus terus mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dalam rangka: 1.mencari-cari celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penyerangan. 2.menghargai setiap detik yang berjalan dalam waktu 2 x 45 menit.

Pergerakan tanpa bola (running). 1.Para pemain harus terus bergerak agar selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak passing (Ini namanya support). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim Anda menguasai bola. Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan. (Tentang jarak passing: jangan terlalu dekat jika tidak ada lawan yang berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh karena umpan akan bisa dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk menciptakan ruang bagi teman.

pelanggaran dan tendangan bebas

Ada dua macam tendangan bebas : tendangan bebas langsung (direct free kick) dan tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick). Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dulu menyentuh pemain lain (termasuk kiper). Jika tendangan bebas langsung dilesakkan kedalam gawang lawan sebelum menyentuh pemain yang lain maka tim lawan mendapatkan tendangan gawang. Untuk menunjukkan bahwa tendangan bebas adalah tidak langsung, wasit harus mengangkat salah satu tangannya sampai bola ditendang.

Tendangan bebas langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini : 1.menendang atau berusaha menendang lawan, 2.mengganjal atau berusaha mengganjal lawan, 3.menabrak lawan, 4.memukul atau berusaha memukul lawan, 5.mendorong lawan, 6.melompat kepada lawan, 7.menarik anggota tubuh atau pakaian lawan, 8.membuat kontak dengan lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling, 9.meludahi lawan, 10.hand-ball. Perlu diketahui, wasit bisa memutuskan tendangan penalti jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam kotak penalti.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini :

Pertama, yang berlaku untuk semua pemain : 1.cara bermain yang berbahaya – yakni membahayakan diri sendiri ataupun lawan - (seperti : menendang terlalu tinggi didekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang akan ditendang oleh lawan, dsb), 2.menghalangi pergerakan lawan dengan badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet), 3.menghalangi kiper mengambil bola, 4.ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan, sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung.

Kedua, yang hanya berlaku untuk kiper : 1.memegang bola lebih dari enam detik, 2.memegang bola yang diumpan balik dengan kaki oleh teman sendiri (namun jika bola tersebut diumpan balik oleh teman tidak dengan kaki, boleh dipegang oleh kiper), 3.memegang bola yang dilempar kedalam oleh teman sendiri, 4.secara sengaja mengambil kembali bola yang telah dilepas.

Tentang hand-ball, perlu diketahui bahwa bukanlah hand ball jika seorang pemain menyentuh bola karena : 1.secara refleks berusaha melindungi dirinya dari cedera, atau 2.bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola yang mengarah kepada dirinya sementara lengannya dalam keadaan pasif.


tips singkat tendangan pojok

Tendangan pojok (corner kick, kadang juga disebut sepak pojok) merupakan salah satu jenis set piece (bola mati) dalam permainan sepakbola. Bisa dibilang tiga puluh persen gol tercipta dari tendangan pojok. Jika demikian, kita harus menaruh perhatian yang besar terhadap tendangan pojok, baik sebagai tim yang mendapatkan tendangan pojok ataupun sebagai tim yang bertahan dari tendangan pojok.

1.Tendangan pojok biasanya diterima dengan sundulan keras ke gawang lawan (attacking header). Bertahan dari tendangan pojok biasanya juga dilakukan dengan sundulan jauh ke arah depan samping menjauhi gawang (defensive header).

2.Tendangan pojok biasa dilakukan dengan bola lambung ke depan gawang. Jangan terlalu tinggi karena kiper pasti akan memenangkan bola karena ia boleh menggunakan tangannya.

3.Kadangkala, tendangan pojok bisa diarahkan ke tiang jauh gawang jika ada teman satu tim yang bersiaga disana.

4.Hendaknya ada satu atau dua orang teman yang berdiri bebas untuk mengantisipasi bola mental.

5.Bertahan dari tendangan pojok biasanya dilakukan dengan mengawal lawan satu persatu (man-to-man marking).

6.Bagi tim bertahan, hendaknya ada satu atau dua orang yang berdiri membantu kiper menjaga gawang.

7.Menghadapi tendangan pojok, kiper biasanya berdiri di bagian belakang gawang karena berlari kearah depan lebih mudah daripada berlari ke belakang.

8.Tendangan pojok juga bisa dilakukan dengan umpan pendek kepada teman satu tim, lalu biasanya dilanjutkan dengan umpan lambung langsung ke depan gawang.

Sabtu, 13 November 2010

PENCAK SILAT

Pencak silat atau silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. yang berakar dari budaya
Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.

Sejarah Pencak Silat 

Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Di Minangkabau, silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar, di kaki Gunung Marapi pada abad XI. Kemudian silekAsia Tenggara. dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh
Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)Cina India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada. berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari dan
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing. Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat SingaporePersekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. (PERSIS) di Singapura, dan.

Sikap dan Gerak

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

Langkah

Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.

Teknik atau Buah

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

Pencak Silat di dunia

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.
Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.
Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan perguruan.

 Sumber : http://id.wikipedia.org

 
Gerak Dasar Pencak Silat 

Gerak dasar pencak silat terdiri dari 10 gerakan, yang terdiri dari : 
1. sikap berdiri


2. sikap hormat
 

3. pasang 1
 

 4. pasang 2
 

5. pasang 3
 

6. pasang 4
 

7. pasang 5
 

8. pasang 6
 


9. pasang 7


10. pasang 8
 





Video Gerak Dasar Pencak Silat